Arsitektur

Aula Depan

Aula Depan memiliki Gerbang Kedamaian Abadi dan Gerbang Kebebasan. Berdirinya kegagahan seekor singa dan seekor gajah putih, yang ditemani oleh anak-anak singa dan gajah putih, menyambut para pengunjung dari kedua sisi. Gajah di sebelah kanan, dengan tinggi lima meter dan panjang enam meter, melambangkan kisah Pangeran Siddhartha sebagai seekor gajah putih yang masuk ke dalam rahim ibundanya. Singa yang berada di sebelah kiri memiliki ukuran yang sama, melambangkan ajaran Buddha yang luas dan gagah seperti auman seekor singa. Di dalamnya, pengunjung dapat meminjam kursi roda dan kereta bayi dari Meja Informasi. Restoran dan sebuah bufet juga tersedia, sehingga pengunjung dapat beristirahat sejenak sambil menikmati hidangan. Sebuah gerai Starbucks juga dapat ditemukan di sini, yang bertujuan agar para pengunjung dapat merasa lebih nyaman. Selain itu, terdapat sebuah galeri semi-permanen yang didedikasikan untuk Wu Ching, seorang pengukir yang dikenal akan karya-karyanya yang menggunakan media emas, sebagai salah satu pameran pertama di museum ini,[4] yang berlokasi di dekat salah satu pintu keluar. Liuli Gongfang juga memiliki sebuah galeri di depan salah satu restoran yang menampilkan karya dari artis Loretta Yang, dengan karya sebuah rupang Avalokiteśvara Seribu Tangan dan Seribu Mata yang menjadi pameran tetap di Aula Avalokiteśvara.

Delapan Pagoda

Ada delapan pagoda, yang melambangkan ide atau ajaran yang berbeda.

Pagoda Satu Ajaran - Satu Ajaran yang mengacu pada Buddhisme Humanistik, yang melambangkan ajaran Buddhis yang mengacu pada cara-cara mencapai kebahagiaan. Satu Pagoda Ajaran berfungsi sebagai area multi-fungsi baik untuk pertemuan, aktivitas maupun kursus pelatihan yang dapat disewa oleh umum.

Pagoda Dua Majelis - Dua majelis (forum) mengacu pada hubungan antar sangha dan umat awam. Pagoda ini berfungsi sebagai galeri anak-anak dan dirancang untuk anak-anak agar dapat berinteraksi melalui berbagai permainan. Melalui video 3-dimensi interaktif, anak-anak dapat belajar mengenai Tiga Tindakan Kebajikan. Teater multimedia didesain dengan dengan layar bersensor yang memungkinkan interaksi dengan penonton. Para pengunjung juga dapat melakukan pelepasan pelita harapan secara virtual.

Pagoda Tiga Kebaikan - Tiga Kebaikan mengacu kepada kesinambungan antar perbuatan, ucapan, dan pikiran. Pagoda ini berfungsi sebagai gedung administrasi yang terdiri dari sebuah ruang pertemuan dan dua aula tamu.

Pagoda Empat Pemberian - Empat Pemberian adalah melalui kepercayaan diri, kebahagiaan, pengharapan dan kemudahan terhadap orang lain. Pagoda ini berfungsi sebagai toko buku dimana para pengunjung dapat bersantai dan membaca buku. Setiap Sabtu dan Minggu, diadakan sesi bercerita (dongeng) mulai dari pukul 10.00 hingga pukul 16.30 untuk anak-anak. Berbagai macam multimedia seperti kebaktian, nyanyian anak-anak, dan musik orkestra juga tersedia di toko buku ini.

Pagoda Lima Keharmonisan - Lima Keharmonisan mengacu pada "keharmonisan pribadi yang dicapai melalui kebahagiaan, keharmonisan antar-pribadi yang dicapai melalui rasa hormat, keharmonisan keluarga yang dicapai melalui rasa saling pengertian, keharmonisan sosial yang dicapai melalui kerja sama dan keharmonisan dunia yang dicapai melalui perdamaian." Pagoda ini berfungsi untuk merayakan acara keluarga seperti pernikahan Buddhis, upacara pemberkatan bayi, dan perayaan ulang tahun. Keluarga juga dapat mengambil foto sebagai kenang-kenangan saat acara istimewa tersebut.

Pagoda Enam Kesempurnaan - Pagoda yang dinamakan Enam Kesempurnaan ini terdiri dari pemberian, etika, kesabaran, ketekunan, meditasi dan kebijaksanaan. Sebuah pameran jangka panjang yang menunjukkan informasi mengenai fondasi Dana Pendidikan Umum dan Kaligrafi Sekali Lukis dari Venerable Master Hsing Yun. Melalui presentasi video 3-dimensi, pengunjung dapat menyaksikan bagaimana Venerable Master melukiskan hasil kaligrafinya (dalam satu guratan) dengan menggunakan mata batinnya.

Pagoda Tujuh Sila (Perilaku Baik) - Ketujuh perilaku baik mengajarkan agar hendaknya manusia berusaha menghindari pembunuhan , pencurian, perzinahan , pendustaan, perjudian, minuman keras, obat obat an terlarang. Dengan menjalankan tujuh perilaku baik ini, semua individu, keluarga dan bahkan masyarakat akan diingatkan oleh pola pikir positif. Jika semua orang berpikir positif, masyarakat akan mencapai kebahagiaan. Pagoda Tujuh Sila berfungsi sebagai tempat beristirahat dimana para pengunjung dapat menikmati secangkir teh dan bersantai sejenak.

Pagoda Delapan Jalan Utama - Delapan Jalan Utama menunjukkan delapan unsur yang membawa seseorang menuju pencerahan: Pikiran Benar (sammä-sankappa), Pengertian Benar (sammä-ditthi), Ucapan Benar (sammä-väcä), Perbuatan Benar (sammä-kammanta), Pencaharian Benar (sammä-ajiva), Daya-upaya Benar (sammä-väyäma), Perhatian Benar (sammä-sati) dan Konsentrasi Benar (sammä-samädhi). Pagoda ini berfungsi sebagai tempat beristirahat dimana para pengunjung dapat menyaksikan berbagai video pengantar.

Paviliun Kembar

Sebuah struktur berwarna emas yang dikelilingi oleh sebuah kolam yang dipenuhi oleh teratai. Lantai pertama adalah kedai teh yang menyediakan beragam masakan khas Taiwan dalam ragam vegetarian. Para pengunjung dapat mencoba Chan Teh di lantai dua dan kaligrafi sutra di lantai tiga. Ceramah inti juga diberikan di lantai tiga. Ceramah ini terbuka untuk umum dan membicarakan mengenai pendidikan, kebudayaan dan seni.

 

Teras Kebijaksanaan Bodhi

Delapan Belas Arahat

Susunan Delapan Belas Arahat pada Teras Kebijaksanaan Bodhi Rupang-rupang ini terletak di sisi teras dan dirancang oleh pemahat Taiwan, Wu Jung-tzu. Patung-patung ini menggambarkan Sepuluh Murid Utama dari Sang Buddha: Sariputta, Mahamoggallana, Mahakassapa, Subhuti, Purna, Katyayana, Aniruddha, Upali, Rahula, Ananda. Tiga Arahat dari Amitabha Sutra: Cudapanthaka, Pindola, Kalodayin. Dua Arahat dari kisah legenda China kuno: Arahat penakluk naga, Arahat penjinak harimau. Dalam usaha menunjukkan kesetaraan gender, Venerable Master Hsing Yun juga menambahkan rupang tiga biksuni: Mahapajapati Gotami, Bhadda Kapilani, Utpalavarna

Delapan Guru

Kedelapan rupang ini berlokasi di depan Aula Utama, yang menggambarkan guru dari delapan aliran Mahayana dari Buddhisme Tionghoa, yang juga dirancang oleh pematung Taiwan, Wu Jung-tzu. Kedelapan guru (leluhur) tersebut adalah:
Jizang dari aliran Mādhyamaka Asia Timur
Xianshou dari aliran Huayan
Xuanzang dari aliran Yogācāra Asia Timur
Zhiyi dari aliran Tiantai
Bodhidharma dari aliran Chan Buddhisme
Huiyuan dari aliran Buddhisme Tanah Suci
Daoxuan dari aliran Vinaya Nanshan
Subhakarasimha dari aliran Vajrayana

Aula Utama

Aula Utama adalah stupa berbentuk aula yang dibangun dengan gaya India. Dasarnya dibangun dari batu pasir kuning, sementara bangunannya dibangun dengan menggunakan batu. Puncak menara di tengah merupakan stupa tempat menyimpan sutra, yang menyimpan jutaan rekaman dari Sutra Hati. Gerakan "Sejuta Sutra Hati dalam Buddha" dimulai dengan pembangunan Museum Buddha.

Kuil Avalokiteśvara Gunung Potalaka
Avalokitesvara diapit oleh Sudhana and gadis Naga Kuil Avalokiteśvara berlokasi di depan dari Aula Utama. Kuil ini menyimpan patung Avalokiteśvara bertangan seribu dan bermata seribu yang dibuat oleh seniman kaca kontemporer Loretta Yang. Patung berketinggian lima meter, dan merupakan rupang tertinggi yang pernah dibuat oleh sang seniman. Latar dari interior menggambarkan Bab Gerbang Universal dari Lotus Sutra, sementara kedua sisinya diisi dengan 33 wujud manifestasi dari Avalokitesvara.

Kuil Buddha Emas
Kuil Buddha Emas berlokasi tepat di belakang dari Kuil Avalokiteśvara dan menyimpan sebuah patung emas dari Sang Buddha yang diberikan kepada Fo Guang Shan pada tahun 2004 oleh Guru Agung Thailand.

Kuil Buddha Giok
Pemandangan di dalam Kuil Buddha Giok Kuil ini berlokasi paling jauh di belakang dari Aula Utama. Kuil ini menyimpan patung Buddha Tidur yang dipahat dari giok putih Burma. Patung ini melambangkan perjalanan Sang Buddha menuju parinirvana. Relik gigi Buddha disimpan pada sebuah relikwi di atas patung ini. Dinding-dinding yang mengapit patung dihiasi oleh relief-relief giok putih dari Tanah Suci Sukhavati Barat dari Buddha Amitabha dan Tanah Suci Vaidurya Timur dari Bhaisajyaguru. Kedua dinding dibuat dari kayu cendana dengan relief dari stupa dan pagoda yang dipahat dalam berbagai wujud dan ukuran.

Museum Istana Bawah Tanah
Pemandangan di dalam Museum Istana Bawah Tanah Galeri ini memamerkan artefak-artefak dari berbagai Istana Bawah Tanah, namun sebagian besar dari yang ditemukan di bawah Kuil Famen.

Museum Sejarah Fo Guang Shan
Museum Sejarah menjelaskan secara detail mengenai sejarah dari Fo Guang Shan hingga tahun 2011.

Museum Hidup Sang Buddha
Museum ini menceritakan mengenai perjalanan hidup dari Sakyamuni Buddha dimulai dari kelahirannya hingga parinirvana. Galeri ini juga memutar dua film pendek empat-dimensi. Film pertama mengenai perjalanan hidup dari Sang Buddha, sementara film kedua berjudul Pelita Si Gadis Miskin.

Museum Festival Buddhist
Buddha Maitreya di depan pintu masuk dari Museum Festival Buddhist Galeri ini menjelaskan secara interaktif mengenai berbagai festival Buddhist yang dirayakan oleh Fo Guang Shan.

Auditorium Pencerahan Agung
Fasilitas ini berlokasi di lantai tiga. Auditorium multi-fungsi yang dapat menampung 2000 orang. Di tengah, dipasang sebuah layar 360-derajat. Panggung bundar di tengah dapat diputar hingga para penonton dapat menyaksikan atraksi dari berbagai sudut pandang. Semenjak peresmiannya, berbagai penampil internasional telah beraksi di auditorium ini.

Stupa-Stupa Empat Kebenaran Mulia

Stupa-stupa Empat Kebenaran Mulia yang dibangun pada keempat penjuru dari Aula Utama, melambangkan ajaran pertama dari Sang Buddha setelah menerima pencerahan. Keempat stupa didedikasikan untuk Empat Bodhisatwa: Avalokitesvara, Ksitigarbha, Manjusri, and Samantabhadra. Persembahan berupa dupa, bunga dan cahaya lilin dapat dipersembahkan kepada Bodhisatwa di stupa-stupa tersebut.
 

Rupang Sinar Buddha (Fo Guang) yang megah

Rupang Sinar Buddha (Fo Guang) yang megah Rupang Buddha Raksasa Fo Guang dibuat dalam tempo lebih dari satu tahun dengan menggunakan 1800 ton logam dan selesai pada tahun 2011. Rupang ini berketinggian 40 meter, dengan landasannya berketinggian 10 meter. Total ketinggian (termasuk gedung dibawahnya) adalah 108 meter (angka 108 merupakan angka istimewa dalam Buddhisme). Rupang ini merupakan wujud dari Sakyamuni Buddha.


48 Istana Bawah Tanah

Bagian ini tidak dibuka untuk umum. Ke-48 Istana Bawah Tanah berfungsi sebagai kapsul waktu, menyimpan kisah peradaban manusia. Setiap tahunnya, Upacara Penghormatan Harta-Harta Istana Bawah Tanah diadakan untuk artefak-artefak yang didonasikan dari seluruh penjuru dunia. Tujuannya adalah untuk melestarikan kebudayaan manusia, sistem kepercayaan manusia dan gaya hidupnya. Berbagai artefak yang dikumpulkan adalah artefak bernilai sejarah, kontemporer ataupun bersifat komemoratif. Satu dari istana bawah tanah ini akan dibuka setiap seratus tahun sekali, lalu artefak baru akan disimpan dan istana tersebut akan diisolasi kembali. Untuk pengunjung yang berminat mengetahui mengenai fungsi dari Istana Bawah Tanah, tersedia sebuah eksebisi permanen di lantai pertama dari Aula Utama yang bertema Museum Istana Bawah Tanah.

 

Seni

Relief-Relief
Relief dari Seni Chan dan Kisah-Kisahnya pada eksterior dari selasar tertutup Relief-relief dapat dilihat pada eksterior dari selasar tertutup dan di dalam Aula Utama.

  • Ada 22 semi-relief dari perilaku welas asih dan kebijaksanaan Sang Buddha yang terangkum dalam Kisah-Kisah Sang Buddha.
  •  Seni Chan dan Kisahnya diambil dari Hati Chan, Seni Chan karya Gao Er-tai dan istrinya Pu Xiaoyu.
  • Mural Perlindungan Kehidupan dipahat berdasarkan lukisan berjudul Seri Melindungi Kehidupan yang dilukis oleh Feng Zikai dan putrinya, Feng Yiyin.
  • Relief pada batu giok yang melukiskan Tanah Suci Barat dari Amitabha Buddha dan Tanah Suci Timur dari Bhaisajyaguru dapat ditemukan pada Kuil Buddha Giok.
  • Relief kayu menggambarkan berbagai gaya dari stupa di seluruh dunia dapat ditemukan pada dinding dari Kuil Buddha Giok.

Kaligrafi Satu Goresan
Kaligrafi Satu Goresan dari Venerable Master Hsing Yun dapat dilihat pada dinding museum dan papan nama dari setiap bangunan. Selain itu, satu eksebisi yang lebih permanen mengenai kaligrafi beliau dapat dilihat di Pagoda Enam Kesempurnaan.

Berbagai Patung
Ada berbagai patung yang terletak di belakang museum. Delapan Belas Arahat dan Delapan Patriark yang dirancang oleh Wu Jung-tzu dan dapat ditemukan di Teras Kebijaksanaan Bodhi. Patung Avalokiteśvara Bertangan Seribu dan Bermata Seribu yang dirancang oleh artis seni kaca kontemporer Loretta Yang. Patung Buddha emas di dalam Kuil Buddha Emas yang dihadiahkan oleh Patriark Agung Thailand kepada Fo Guang Shan. Patung Buddha Tidur di dalam Kuil Buddha Giok yang dipahat dari giok putih dari Burma. Patung Buddha Raksasa Fo Guang yang berlokasi di paling belakang yang dibuat dari 1800 ton logam dan berukuran 40 meter.

Pahatan
Sebuah pahatan kayu barus yang menggambarkan Sakyamuni Buddha mengajarkan Dharma di Gijjhakuta kepada Lima Ratus Arhat dapat dilihat di lobi dari Aula Utama.

Galeri Seni
Galeri Seni berlokasi di lantai satu dan lantai dua dari Aula Utama. Ada empat eksebisi permanen di lantai satu, sedang galeri di lantai dua bersifat non-permanen dan silih berganti menampilkan berbagai macam benda seni dari seluruh dunia.